Hari ini rencana nya paman ingin meminang anak seorang juragan tanah yang kaya raya , dengan pakaian serba baru yang sengaja di belikan nenek dipasar dan tentunya dengan uang dari perapian itu .
" apa mas yakin lamaran mas akan diterima? " tanya paman ku yang paling bungsu itu paman Wisnu
" Mas cinta sama Rita Nu! Mas yakin dengan barang yang mas bawa pak Bucek akan menerima lamaran mas untuk Rita " Kata paman ku Wanto
Nenek, kakek, paman Wisnu dan paman Wanto pun berjalan menuju rumah juragan Bucek sang juragan tanah . Perjalanan jauh harus rela di tempuh paman ku untuk menyampaikan maksud baik nya melamar Rita . Sesampainya mereka di depan pintu rumah nya mereka sudah harus berhadapan dengan begitu banyak penjaga yang selalu siaga menjaga rumah tuan nya itu .
" ada perlu apa anda kemari? " tanya salah satu penjaga
" saya ingin bertemu dengan Pak Bucek " Kata paman ku kala itu
" tuan Bucek sedang sibuk lain kali saja " Kata nya lagi
Tiba tiba pak Bucek keluar dari balik pintu dengan Tatapan yang tajam kearah keluarga miskin yang sudah dengan lancang menginjakan kaki di rumah nya .
" mau apa kalian kemari? Kalau hanya untuk meminjam uang atau mengeluhkan kemiskinan kalian saya tidak punya waktu " Kata pak Bucek dengan sangar dan sangat menyakitkan
" maaf jika kedatangan kami mengganggu bapak! Kami kemari hanya untuk bersilaturahmi saja " Kata nenek ku
" berani sekali Ema datang untuk bersilaturahmi dengan saya? " Kata pak Bucek
" saya ingin melamar Rita anak bapak " Kata paman ku tanpa basa basi
" apa kamu bilang? Melamar Rita? Lancang kamu!!! " Kata pak Bucek dengan nada yang sangat tinggi
" saya mencintai anak bapak Rita! Dan saya ingin menikahi nya " Kata paman ku Wanto
" apa gak sebaiknya kita pulang saja Ma? Wisnu takut " lirih paman Wisnu kepada nenek ku kala itu
" punya apa kamu berani ingin melamar anak saya? Kalian harus nya tahu ukuran , orang miskin ya menikah nya harus dengan orang miskin lagi! Bukan dengan golongan juragan kaya saya! Paham kalian? " tanya pak Bucek
" kami memang miskin pak! Tapi tidak selayaknya bapak menghina kami seperti ini, bukan kah golongan juragan itu punya kewibawaan? Jika bapak seperti ini , apa ini yang nama nya wibawa pak? " Nenek ku mulai gemetar menahan tangis
" menurut saya cinta itu tidak berbatas pada kasta pak! Saya tulus dan benar benar ingin menikahi Rita! " Kata paman ku
" emangnya anak saya bisa hidup dengan kata kata tulus mu itu? " Kata pak Bucek dengan mata yang mulai melotot dan memerah
" saya tahu pak! Tapi saya hanya punya beberapa lembar uang saja sebagai tanda bahwa saya sudah melamar anak bapak " Kata paman ku
" mana uang itu? Palingan recehan! " Kata pak Bucek
" sini Ma tas Wanto! " pinta paman Wanto
Nenek ku menyerahkan tas hitam paman Wanto , setelah tas hitam itu ada digengaman nya Paman Wanto pun berjalan mendekati sang juragan yang angkut itu . Perlahan tangan paman Wanto mulai membuka tas itu dab mengeluarkan isinya , pak Bucek hanya membatu ketika melihat isi tas hitam kumuh itu adalah puluhan lembar uang dengan pecahan seratus ribuan.
" darimana uang uang ini? "tanya pak Bucek
" saya bekerja diluar negeri pak " Kata paman Wanto
Pak Bucek mulai mengambil tas itu dan seketika senyum ramah mengembang di bibir hitam dan tebal nya itu.
" mari masuk kalau begitu, kita bicarakan ini di dalam " ajak pak Bucek dengan nada yang sangat ramah
Keluarga ku kemudian masuk dan dipersilahkan untuk duduk di sofa yang empuk dan juga nampak mewah ini .
" jadi bagaimana pak? Apa bapak menerima lamaran anak saya? " tanya kakek
" sebentar pak, saya panggilkan Rita dulu " Kata pak Bucek berlalu dengan tangan nya yang terus Menganggam tas hitam dari laki laki miskin yang hampir saja di tolak nya
Beberapa saat kemudian Rita datang dengan senyuman manis yang menggetarkan hati paman ku , sosok Rita yang ramah juga cantik sanggup membuat paman ku kembali jatuh cinta pada wanita desa ini untuk kesekian kalinya.
" ini Rita! Namanya Wanto " Kata pak Bucek mengenalkan paman ku pada anak nya Rita
" iya pak, Rita sudah tahu " Kata Rita
" saya ingin menjadikan putri bapak istri saya , saya tidak akan menjanjikan kebahagiaan atau harta yang melimpah , saya hanya punya hati yang siap untuk selalu mencintai putri bapak, tangan yang siap untuk menuntunnya ke jalan Tuhan dan juga raga yang akan selalu siap menjaganya pak, saya ingin berjuang dengan putri bapak " Kata paman ku Wanto
" saya serahkan semuanya pada Rita saja , bagaimana menurut mu Rit? "Kata pak Bucek
" Rita pun sudah lama memperhatikan mas Wanto , dia adalah orang yang baik dan juga sopan pak! Rita yakin dia akan selalu berjuang untuk membahagiakan Rita nantinya! " Kata Rita
" jadi? "tanya paman ku Wanto
" iya mas, aku mau jadi istri kamu! " Kata Rita membuat paman ku bahagia tidak kepalang
1 bulan kemudian paman ku resmi menikah wanita yang amat di cintainya , sebuah rumah kecil yang tidak jauh dari hamparan sawah milik sang juragan turut di persembahan Pak Bucek untuk mereka .
" Mas.. " Kata Rita mengelus kepala suaminya yang tertidur pulas
Mata paman ku pun terbuka secara perlahan , kebahagiaan kembali terasa di hidup paman Wanto . Kini disetiap harinya ada senyum Rita yang siap membangunkan dirinya dari tidur yang lelap .
" bangun mas, kita shalat tahajud berjamaah yu " ajak Tante Rita
" iya sayang , sebentar ya aku ambil wudhu dulu " paman ku bangkit dari tidurnya dan berjalan gontay menuju kamar mandi
Weerrrr
Paman ku membuka kan kran air dan mulai mengambil wudhu , setelah selesai mengambil wudhu paman ku berjalan menuju pintu untuk segera melaksanakan shalat dengan sang istri . Namun kejadian aneh kembali terjadi , ketika Pamanku sampai di depan pintu kamar mandi tiba tiba pintu itu terkunci secara otomatis dari dalam.
" Rita.. Ritaa buka pintu nya rita " paman ku terus berusaha membuka gagang pintu namun sulit
" Wanto .... " lirih seseorang dari arah belakang
Paman ku bergidik ketakutan ketika mendengar suara itu , perlahan Pamanku membalikan badan nya menuju asal suara itu dan betapa terkejut ya paman ku ketika melihat sosok yang memanggil nama nya itu adalah Nyi Wangsih .
" Nyi Wangsih "lirih paman ku
" sekarang adalah malam jumat Wanto ! Dan seperti biasa kamu harus memberikan jatah ku malam ini " Kata wanita ghaib itu
Paman ku hanya diam dengan tangan yang masih memegangi gagang pintu kamar mandi.
" kenapa kamu diam Wanto?"tanya nyi Wangsih
" tidak nyi , A .. Aku akan memberikan kamu jatah mu " Kata paman Wanto
" baguslah , tapi bagaimana bisa aku menyentuh mu dalam keadaan kamu berwudhu Wanto! Lepaskan air itu dari tubuh mu " Kata nya
" baiklah " Kata Paman ku
Paman ku membatalkan wudhu nya demi wanita ghaib yang berhasil membuat dia kaya raya . Kepada istrinya Paman Wanto berdalih tiba tiba kepalanya sakit sehingga dia tidak sanggup untuk shalat malam ini .
Paman ku memberikan jatah kepada wanita Ghaib itu setelah istrinya tertidur lelap.
Keesokan harinya seperti biasa setelah paman ku memberikan jatah kepada Nya Wangsih , paman ku segera menyalakan perapian di dapur nya untuk mengumpulkan lembaran uang dari wanita gaib itu .
" sayang , aku masih punya tabungan sisa pernikahan kita waktu itu , mau kamu belikan apa? " tanya paman Wanto pada istrinya kala itu
" apa saja mas terserah kamu , bagaimana kalau kita pergi ke kota? Lama aku tidak ke kota " Kata tante Rita
" baiklah ayo kita pergi sekarang saja , kamu siap siap " Kata paman Wanto
" iya mas " Kata tante Rita
Mereka pergi ke kota dengan membawa uang uang gaib yang paman Wanto dapatkan dari hasil pesugihannya pada wanita gaib itu . Paman ku dan istrinya membeli beberapa perhiasan dan juga sebuah mobil mewah keluaran terbaru .
" makasih ya mas " Kata tante Rita
" iya sayang " Kata paman Wanto
Tiba tiba sebuah bisikan hadir di telinga paman Wanto
" jangan sampai kamu mencintai dia melebihi kamu mencintai ku Wanto "
Suara bisikan itu semakin lama semakin mengeras dan memekik kan telinga paman ku
" aaaaa " paman ku mengerang memegangi telinga dengan tangan nya
" Mas kamu kenapa? " tanya istri paman ku
" gak papa Rit , tiba tiba telinga ku berdenging aja! " katanya
" aku kita kamu kenapa " Tante Rita seperti mengkhawatirkan keadaan suami nya
" gak papa kok sayang! " Kata paman ku