Satu bulan sudah Shilla tak masuk ke sekolah. Sebulan sudah ia tak dikejar – kejar waktu untuk tidak terlambat. Sebulan sudah ia tidak memakai seragamnya. Sebulan sudah ia berpisah dengan teman – temannya. Sebulan sudah ia mencari kenangan untuk dibagikan kepada teman – temannya. Sebulan sudah ia tidak bertatap muka dengan guru. Kini ia kembali ke sekolah dengan cerita untuk dibagi, dengan perasaan yang siap untuk diungkapkan, dengan persiapan untuk mengatakan selamat tinggal untuk semuanya.
Tak disangka, Shilla mendapat giliran pertama untuk bercerita. Shilla maju membawa kertasnya yang sudah siap untuk dibacakannya. Ditariknya nafas panjang, diedarkannya pandangannya ke seluruh penjuru kelas. Lalu ia menunduk dan mulai membaca.
Sebulan lalu, sepulang sekolah, aku hanya tertunduk lesu dan bingung, apakah yang akan kubaca untuk hari ini, namun sekarang aku berdiri di hadapan kalian semua. Aku mau memberitahukan bahwa selama 3 tahun sekolah terdapat 12 kenangan yang tak bisa kulupakan… ucapnya dengan penuh perasaan.
Pertama adalah hari pertama aku bersekolah. Saat itu aku kebingungan mencari kelasku. Namun seorang guru membantuku menemukan kelasku. Guru terbaik yang pernah kutemui katanya lalu tersenyum
Lalu aku bertemu dengan sahabat – sahabat yang aku kasihi.. setelah itu hari - hari berlalu aku mulai kebingungan dengan banyaknya tugas dan ulangan sahutnya
Setelah itu aku naik kelas 11. Aku bahagia karena nilai rapotku yang memuaskan bagiku. Liburan itu aku dan sahabat – sahabatku bertamasya di rumah salah satu temanku, kami bercanda tawa dan berbagi kebahagiaan disana.. sungguh tak terlupakan.
Di kelas sebelas, betapa guru – guru sangat kewalahan mengajar kami yang mulai nakal.. ekspresi dan kemarahannya.. masih kuingat sampai sekarang. Kata Shilla membuat teman sekelasnya mulai mengingat kenakalan mereka.
Saat hari uts, uas, ukk datang.. betapa kita kesusahan untuk belajar.. bagaimana cara kita mencontek dan mempersiapkan diri.. menghibur diri untuk nilai yang buruk.. Katanya lagi.
Lalu kita memasuki kelas 12. Kita mulai fokus belajar.. guru – guru mulai peduli kepada keberhasilan kita.. kita mulai merasakan kebaikan para guru yang sebelumnya terasa menjengkelkan.. sungguh indah. Lalu hari – hari bimbel mulai datang membuat kita pusing dan bosan, kita mulai memikirkan cara untuk kabur dari bimbel namun tetap kita tertangkap basah dari guru – guru pembimbing. Sahutnya sambil menahan tawa, menibulkan gelak tawa juga bagi seluruh kelas 12 Ipa 2.
Kenangan terindahku yang kesepuluh. Saat kita mulai memasuki USEK dan UPRAK saat kita mulai bingung dan menggebu – gebu, saat emosi dan pikiran kita benar – benar kita curahkan untuk hasil yang terbaik.. saat kita benar – benar ingin menunjukkan bahwa sesungguhnya kita mampu dan kita bisa.. semangat yang tak terlupakan ucapku terkenang kejadian beberapa bulan yang lalu.
Lalu saat kita UNAS.. 6 hari yang melelahkan.. hari perjuangan kita disini selama 3 tahun.. hari kita menunjukkan seluruh kemampuan kita.. perjuangan terakhir kita di sekolah ini.. dan kita dapat melewatinya dengan baik.. kini kita benar – benar keluar dari sekolah ini bersama – sama.. ucapku dan memandang seluruh temanku dengan senyum.
Yang terakhir dan yang paling berat untuk kukatakan… ucapku berhenti, air mataku mulai jatuh beberapa.. seiring dengan air mata teman sekelasku yang mulai terjatuh juga.. ceritaku sungguh membuat mereka kembali terkenang 3 tahun masa SMA nya. Kenangan ku yang ke-12 yaitu saat kita disini.. berkumpul untuk terakhir kalinya.. bertemu dengan kalian untuk yang terakhir kalinya.. sebelum kita pergi dari ruangan kelas ini.. dan menggapai impian kita masing – masing.. ucapku tertahankan.Namun aku percaya suatu hari nanti, kita akan kembali berkumpul dan menceritakan satu dengan yang lain tentang impiannya yang telah tergapai.. tentang 3 tahunnya yang sangat berarti di hidupnya. Dan kalimat itu, yang menjadi perpisahanku dengan teman – teman sekelasku.