Pada suatu hari, ada petani yang sedang bekerja. Ia bernama Pak Samsul. Dia petani terkenal di Yogyakarta karena memiliki sawah yang sangat luas. Dia sangat terampil dalam membuat peralatan sawah yang efisien dan ramah lingkungan. Dia sudah melakukan banyak penemuan tetapi hasilnya menurut dia masih kurang memuaskan. Dia juga senang merawat hewan dan tanaman.
Dua pernah mendapat penghargaan dari kedutaan negara lain karena teknologi pertanian yang cukup memuaskan untuk negara tersebut. Dia sudah mendapat gelar doktor. Dia sangat mementingkan pendidikan walaupun hanya seorang petani. Dia juga dapat menaikan kualitas ekonomi rakyat di suatu desa di Yogyakarta. Dia juga sering dipanggil pihak kepolisian karena banyak orang yang memiliki otak minimalis melakukan plagiat terhadap penemuan Pak Samsul.
Dia memiliki kekayaan yang cukup melimpah, tetapi dia tetap ingin bekerja karena menurut dia, keseringan di rumah hanya membuat kerja otak melemah. Dia sering membantu orang yang kurang mampu dengan menyisikan beberapa karung berasnya untuk diberikan kepada orang yang kurang mampu tersebut. Walaupun hidupnya sudah makmur, dia tidak mudah puas. Dia tetap melajukan rutinitasnya yaitu bertani.
Dia sudah memiliki banyak penemuan teknologi pertanian tetapi dia masih kurang puas karena teknologi yang dia buat sebagian besar mengeluarkan asap dan menggunakan bahan bakar minyak. Pak Samsul mencari cara untuk membuat teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Pak Samsul melakukan penemuan dengan sapi yang menarik kereta. Pada kereta itu terdapat alat yang digunakan untuk mencabut padi dari sawah, memisahkan beras dari gabahnya dan di belakang kereta terdapat alat pembajak sawah. Semua alat ini bekerja dengan tenaga sapi.
Pak Samsul melakukan transaksi pembelian sapi yang dia butuhkan. Dia membeli sapi dari Madura karena Madura merupakan kota yang memiliki sapi yang tangkas dan lincah. Setelah transaksi dilakukan, sapipun sampai di sawah Pak Samsul. Pak Samsul sudah menyiapkan tempat tinggal untuk sapi itu sebelumnya. Pak Samsul memberi nama sapinya dengan nama Arjuno.
Ternyata baru beberapa minggu, teknologi Pak Samsul berjalan gemilang dan sangat laris di pasaran. Pak Samsul menamakan penemuan barunya dengan nama Teknologi Arjuno. Pemerintah luar negri juga sudah banyak yang memesan Teknologi Arjunl untuk keperluan pertanian negaranya.
Lima tahun kemudian, Pak Samsul melihat kaki Arjuno yang luka-luka seperti bekas cakaran hewan uang lebih kecil dari Arjuno. Pak Samsul kira mungkin Arjuno habis bertengkar dengan hewan lain di sawah. Pak Samsulpun membeli obat untuk menyembuhkan luka Arjuno dan mengobatinya dengan obat tradisional lainnya.
Pada suatu ketika, Pak Samsul memeriksa kandang Arjuno dan betapa terkejutnya Pak Samsul karena melihat telur di kandang Arjuno. Pak Samsul membiarkan telur itu di kandang Arjuno. Dia sangat bingung karena bagaimana mungkin sapi bertelur. Pak Samsulpun memasang kamera tersembunyi di kandang Arjuno.
Pada hari pertama, Pak Samsul tidak mendapatkan apa-apa karena Arjuno hanya datang ke kandang dan langsung tidur. Pak Samsulpun memperbanyak kamera tersembunyi. Dia letakkan juga di tempat Arjuno biasa melakukan aktivitasnya.
Pada hari kedua, Pak Samsul terkejut dan merasa konyol saat dia melihat rekaman kamera tersembunyinya. Pada rekaman kamera tersembuni terdapat Arjun yang kaget terbangun dari tidurnya karena dicakar oleh seekor hewan melatah. Ternyata hewan melatah tersebut adalah biawak peliharaan Pak Samsul. Jadi telur itu berasal dari biawan peliharaan Pak Samsul tersebut. Setelah Pak Samsul melakukan penyelidikan, biawak peliharaannya itu bertelur di kandang Arjuno karena tempatnya memiliki suhu yang hangat karena kotoran Arjuno. Pak Samsulpun kembali mendapatkan penemuan, yaitu kotoran sapi yang adalah media paling baik dan hangat untuk telur hewan melatah.
Beyond the Eyes
426
297
1
Short Story
"Not every wound can be seen, or maybe she was just too blind."
The short life story of a doctor, a lover, and a mother.
Aku dan Saya
357
204
1
Inspirational
Aku dan Saya dalam mencari jati diri,dalam kelabilan Aku yang mengidolakan Saya yang sudah dewasa.
Perbedaan Itu Indah?
228
189
0
Short Story
Perbedaan itu indah, namun tidak semuanya. Terlebih untukku. Dapatkah kita mewujudkan keinginan kita untuk selalu bersama dengan perbedaan yang ada?
Keadilan Hidup
312
207
1
Short Story
Remaja 17 tahun yang belum menyadari letak keadilan dalam hidupnya. Akankah ia menemukan sebuah arti keadilan? Atau ia akan menemukan keadilan itu sendiri?