Ood Things, adalah sebuah cerita pendek karya Stevani. Berkisah tentang seorang Ramli yang kebingungan dengan segala sikap aneh Ara, teman sekelasnya. Yang terkesan mencoba untuk melakukan pendekatan. Padahal sebelum ini, meski keduanya hampir satu semester berstatus teman sekelas. Tak ada interaksi yang sekiranya membuat mereka dekat.
Ood Things tidak memiliki konflik yang berat. Jadi sesuai untuk yang suka cerita ringan namun manis. Terlebih, ada kejutan pada bagian akhir. Di mana sebelumnya penulis seakan menggiring pembaca, untuk sepemikiran dengan Ramli yang mengira jika segala sikap 'Aneh' Ara adalah karena gadis itu menyukainya. Melihat gelagat Ara yang kaya cewek lagi suka sama seseorang. Dan sudah pasti seseorang itu mengarah pada Ramli. Tapi siapa sangka? Segala dugaan yang meletupkan suka cita di hati Ramli. Harus pupus hanya dalam kedipan mata. Kala gadis yang ia kira menyukainya, ternyata sekadar mengharapkan koneksi bolt miliknya agar bisa mendownload drama Korea favorit Ara.
Paling suka dengan ending yang tak terduga ini. Antara kasihan dan pengen ketawa buat Ramli. Penulis berhasil membuat plot twist yang mengejutkan. Meluruhkan asumsi awal tentang Ara yang menyukai Ramli.
Sayangnya, seringkali ada pengulangan kata yang menurutku kurang pas pada cerita.
Misalnya pada beberapa bagian berikut ini:
-Tetapi penyesalan Ramli rasakan seiring mereka---Ramli dan Ara---berjalan menuju kantin.
Menurutku, tidak perlu lagi menuliskan Ramli dan Ara. Karena sudah ada kata 'Mereka' yang merujuk pada sosok keduanya.
-Ramli bukanlah tipe cowok yang supel. Ramli bukanlah tipe cowok yang dengan mudahnya dapat membuat topik pembicaraan.
Mungkin dua kalimat di atas bisa di ringkas agar tidak ada pengulangan kata. Semisal, Ramli bukanlah tipe cowok supel yang dengan mudahnya dapat membuat topik pembicaraan.
Tapi selebihnya aku suka ceritanya. Kita juga bisa mengambil pesan tersirat dari cerita Ood Things. Jangan berasumsi akan suatu hal yang belum pasti. Ada baiknya untuk bertanya lebih dulu agar tak lagi ragu, apalagi sampai keliru.
Demikian review dariku. Sukses selalu untuk Semuanya. Terima kasih.
Ood Things tidak memiliki konflik yang berat. Jadi sesuai untuk yang suka cerita ringan namun manis. Terlebih, ada kejutan pada bagian akhir. Di mana sebelumnya penulis seakan menggiring pembaca, untuk sepemikiran dengan Ramli yang mengira jika segala sikap 'Aneh' Ara adalah karena gadis itu menyukainya. Melihat gelagat Ara yang kaya cewek lagi suka sama seseorang. Dan sudah pasti seseorang itu mengarah pada Ramli. Tapi siapa sangka? Segala dugaan yang meletupkan suka cita di hati Ramli. Harus pupus hanya dalam kedipan mata. Kala gadis yang ia kira menyukainya, ternyata sekadar mengharapkan koneksi bolt miliknya agar bisa mendownload drama Korea favorit Ara.
Paling suka dengan ending yang tak terduga ini. Antara kasihan dan pengen ketawa buat Ramli. Penulis berhasil membuat plot twist yang mengejutkan. Meluruhkan asumsi awal tentang Ara yang menyukai Ramli.
Sayangnya, seringkali ada pengulangan kata yang menurutku kurang pas pada cerita.
Misalnya pada beberapa bagian berikut ini:
-Tetapi penyesalan Ramli rasakan seiring mereka---Ramli dan Ara---berjalan menuju kantin.
Menurutku, tidak perlu lagi menuliskan Ramli dan Ara. Karena sudah ada kata 'Mereka' yang merujuk pada sosok keduanya.
-Ramli bukanlah tipe cowok yang supel. Ramli bukanlah tipe cowok yang dengan mudahnya dapat membuat topik pembicaraan.
Mungkin dua kalimat di atas bisa di ringkas agar tidak ada pengulangan kata. Semisal, Ramli bukanlah tipe cowok supel yang dengan mudahnya dapat membuat topik pembicaraan.
Tapi selebihnya aku suka ceritanya. Kita juga bisa mengambil pesan tersirat dari cerita Ood Things. Jangan berasumsi akan suatu hal yang belum pasti. Ada baiknya untuk bertanya lebih dulu agar tak lagi ragu, apalagi sampai keliru.
Demikian review dariku. Sukses selalu untuk Semuanya. Terima kasih.