Dari awal cerita, saya sudah bisa menebak bahwa ini adalah cerpen yang cenderung melibatkan remaja. Penulis memiliki caranya sendiri untuk menghidupkan tokoh-tokohnya dalam cerita tersebut. Pada awal paragraf saya memang menikmati ceritanya, pemilihan katanya simpel dan menarik. Sangat cocok bagi pembaca yang menyukai genre teenlit. Namun, menurut saya plotnya semakin ke bawah terasa sekali garingnya. Kesegaran cerita yang saya rasakan di awal paragraf perlahan pudar. Adegan si tokoh ini terlalu sering mengalami kebingungan yang diulang-ulang. Akibatnya, di tiap plot tidak terkesan memberi kejutan bagi pembaca. Hambar, begitu yang saya rasakan. Selain itu, saya tidak menemukan pesan yang super bermanfaat bagi kalangan remaja yang cenderung bersifat labil di era ini. Lebih dari semua itu, penulis pandai memilah kata yang tepat atau tidaknya dalam cerita. Walaupun masih ada sedikit kesalahan penulisan.