cinta yang tidak berujung pada kebersamaan, bukan karena tidak dalam, tetapi karena realitas tak mengizinkannya tumbuh. Ada cinta yang begitu dekat menjadi tempat pulang, menjadi ‘rumah’—tapi hanya nyaris. Tidak semua perasaan bisa diwujudkan; beberapa harus dilepaskan sebelum sempat berakar.