Namanya Yuli Yanti dengan nama pena Yuliee Pelangi, gadis berusia 28 tahun ini mengawali hobi menulisnya sejak berusia 13 tahun. Namun bertahun-tahun semua karya dan naskahnya ditolak bahkan dihina dan dicaci, namun tak membuatnya menyerah atau mengubur mimpinya dalam-dalam. Semakin ditolak ia semakin gigih untuk terus belajar memperbaiki tulisannya. Tahun 2014 bulan Desember pertama kalinya setelah penantian panjang 10 tahun lamanya, Allah memberikannya kesempatan untuk menerbitkan karyanya meski dalam antologi bersama dengan puluhan penulis lainnya. Baginya itu bukan merupakan akhir pencapaian dari sekian tahun lamanya, tapi awal gerbang dibukanya kesempatan lain yang jauh lebih besar.
Sejak saat itu, ia semakin yakin bahwa perjuangan dan kerja keras tidak akan pernah mendustai hasil. Tahun 2015 Novel perdananya terbit dengan judul Cinta Halal, menyusul novel kedua Lavenders Blue dan terus menyusul novel-novel berikutnya seperti Kill Me, Annyeong Jihan, dan puluhan Antologi lainnya. Dari pengalaman panjangnya Yuliee bersama Maftuhan akhirnya mendirikan KOPSI (Komunitas Penulis Sastra Indonesia) Yang terdiri lebih dari 400 anggota diberbagai provinsi Indonesia, bertujuan memberikan wadah tempat belajar bagi anggota yang benar-benar serius belajar dan ingin menerbitkan karyanya karna keterbatasan biaya. Maka KOPSI hadir mengajak, merangkul, berbagi ilmu mula dari yang sudah memiliki puluhan karya, bahkan yang belum sama sekali dan baru belajar. Semua itu Free asal niat belajar dan Kopsi siap menerbitkan karyanya.
Kini ia percaya setelah penantian 10 tahun lamanya dan 48 kali tolakan, bukan suatu alasan untuknya menyerah. Tapi satu keyakinan untuknya, bahwa kegagalan yang ia alami hanya sebatas jalanan yang terjal hingga menemui jalanan yang mulus.